Jumat, 17 Juni 2011

Lipstick

Lipstik adalah kosmetika yang terbuat dari lilin, pigmen, minyak, dan lain-lain. Lipstik biasa dimanfaatkan untuk memberikan warna pada bibir. Lipstik biasanya digunakan oleh wanita. Penggunaan lipstik sendiri sudah dikenal sejak 5.000 tahun silam.
Di sumaria kuno pemakaian lipstik pertama kali digunakan oleh Ratu Ur, sebagai simbol kepemimpinan dan kekayaan. Bangsa Mesir kuno mulai mengenal pewarna bibir dari warna merah bata, merah tua dan warna lain untuk mencipta berbagai nuansa. Warna pemulas Mesir kuno beragam dari warna jeruk keprok yang merah muda hingga warna hitam. Cleopatra, ratu yang paling terkenal di Mesir, dahulu menghancurkan kumbang merah untuk memberikan warna merah pada bibirnya yang seksi.
Di jaman Yunani Kuno, lipstik dianggap sebagai kosmetik khusus untuk pelacur. Para “kupu-kupu malam” mengoleskan formula dari anggur, rumput laut, dan murbei untuk memerahkan bibir mereka. Pada jaman Romawi kuno para wanita romawi membutuhkan bantuan ornatrix atau budak kosmetik untuk mendandani mereka termasuk memakaikan pemulas bibir. Lipstik pilihan wanita Romawi adalah ungu-merah. Pada masa itu para pria juga menggunakan lipstik seperti halnya wanita, dengan warna berbeda untuk menunjukkan status sosial mereka. Pada 1000 Masehi, ahli kecantikan terkenal Abulcasis Moor menciptakan lipstik padat pertama dengan menggunakan cetakan berbentuk khusus.
Lipstik sendiri mulai terkenal pada abad ke 16, karena ratu Inggris Elizabeth I dan wanita-wanita lain di pengadilan mewarnai bibir mereka dengan lipstik. Ratu Elizabeth I sangat menyukai lipstik. Resep pribadinya terdiri dari kumbang cochineal, permen karet Arab, putih telur, dan susu ara. Di masa pemerintahannya itulah lahir lip liner yang terdiri dari campuran gips Paris dengan sejenis pigmen merah yang kemudian dikeringkan. Pada tahun 1770, Parlemen Inggris membatalkan hukum yang menyatakan bahwa seorang wanita menggunakan lipstik merupakan bagian ilmu sihir atau guna-guna. Max Factor, make-up artist untuk bintang-bintang terkenal, menemukan lip-gloss pada tahun 1930.
Di tahun 1940an popularitas Lipstik berkembang pesat selama Perang Dunia kedua berkat industri film dan penggunaan tata rias yang merupakan hal yang biasa untuk wanita. Dampak perang Dunia kedua juga menjadikan para buruh pabrik wanita memiliki penghasilan sendiri dan mampu membeli kosmetik. Lipstik tidak lagi menjadi barang mahal yang hanya dapat dinikmati kalangan atas. Pada tahun 1950, ahli kimia dari American, Hazel Bishop mengembangkan lipstik pertama di dunia yang tidak mudah menempel, tidak berantakan, dan tahan lama, ini lah cikal bakal lipstik yang kita kenal sampai dengan sekarang ini.